Rabu, 23 November 2011

Aku ingin jadi penulis


Aku sudah terlambat, terus muncul berulang-ulang dalam pikiranku. Aku sudah cukup lelah dengan aktifitas sebagai karyawan di perusahaan swasta, seorang mahasiswa serta tulang punggung keluarga. Aku anak ketiga dari tiga bersaudara. Kakakku keduanya berjenis kelamin laki-laki, sedangkan aku perempuan sendiri. Kakak yang pertama sudah menikah dan memiliki dua orang anak. Kakak keduaku meninggal karena sakit keras saat umurnya 28th dan belum menikah. Kini aku hanya tinggal berdua dengan Ibu saja dirumah. Meski terlahir dari keluarga Broken Home, aku masih memiliki harapan. Kendati memiliki hasrat yang kuat sekali untuk jadi penulis buku, aku masih meragukan kemampuanku untuk sukses sebagai penulis. Apakah aku menghabiskan waktuku untuk sasaran yang keliru?
Semua yang kurasakan kuluapkan ke dalam tulisan, tidak pernah aku melombakan karyaku. Sampai suatu hari aku sadar, sampai kapan aku berdiam diri dan mengabaikan kemampuanku dalam bidang seni? Aku suka menulis, bernyanyi, menari, menciptakan lagu, dan aku suka sastra. Aku mulai membeli buku-buku karya penulis ternama, dan melihat informasi mengenai jobs-jobs penulis. Saat aku membuka situs-situs web di google aku menemukan web yang bersedia akan membayar untuk jasa menulis cerpen atau cerita apa saja apabila tulisanku berhasil dimuat di web dan daftar pengunjungnya banyak. Aku pun mencoba mengirim salah satu karyaku. Tiga hari kemudian tulisanku dimuat di web, dan aku mendapat pesan singkat “Selamat! Tulisan anda terpilih sebagai salah satu tulisan terbaik di web kami. Silahkan cek no rekening anda untuk mengetahui jumlah nominal yang telah kami kirimkan. Terima kasih atas partisipasinya, semoga kerjasama ini saling menguntungkan.”
Rasanya senang sekali tulisanku bisa disukai dan diterima oleh orang lain, jumlah tamu yang membaca tulisanku juga cukup banyak yaitu 1000 pengunjung dalam waktu satu minggu. Terima kasih Tuhan. Pada sebuah mesin ATM aku melihat penghasilan pertamaku sebagai penulis. Permulaan yang bagus, lumayan untuk uang saku beberapa hari ke depan. Aku mulai sering menulis cerita lagi setelah sekian lama aku tidak menulis, terakhir SMA kelas 1 itupun hanya menulis puisi. Aku menemukan jiwaku dalam hal menulis. Menulis sebagai sahabat sejatiku, saksi perjalanan hidupku.


Cerpen
Penulis: Anitri Ernasari
Lokasi: Sudut kamarku

0 komentar: