Kamis, 24 November 2011

Buruh status Mahasiswa


Setiap mata pelajaran Jurnalistik TV, untuk yang ke sekian kali kami mendengar cerita-cerita seru dari sang dosen (mantan sesepuh wartawan). Namanya pak Ruli, umurnya sekitar 40th, tapi jiwa mudanya masih ada, masih semangat mengajar. Apalagi menceritakan petualangan-petualangannya sebagai jurnalistik. Beliau sudah tidak asing lagi dalam dunia pemberitaan, segala tempat pernah dirasakan. Dari menjadi wartawan kriminal, majalah sport, produser, koran, dan juga televisi.

Sejak menjadi mahasiswa beliau sudah menjadi penulis berita untuk di koran dan majalah. Beliau juga pergi ke tempat-tempat menarik untuk menambah wawasan dan dijadikan berita bersama teman-temannya. Tentu saja kami yang mendengarnya hanya bisa gigit jari. Pada masa Pak Ruli kuliah dibiayai oleh orang tua, sedang kami harus banting tulang untuk bekerja baru mendapatkan sepersen uang untuk biaya kuliah. Beliau memang selalu bilang mulailah terjun ke dunia jurusan yang diambil dari sekarang. Sebab bila masuk secara resmi itu sama saja seperti JUDI, akan sulit! Tapi bagaimana bisa kami magang di sebuah stasiun televisi tanpa dibayar? Paling paling ongkos dan makan saja. Lalu bagaimana dengan biaya kuliah kami.

Ya Tuhan... Andai kesempatan masih ada untuk kami, maka lancarkan niat baik kami untuk menjadi lulusan yang berkualitas. Kami tidak menjadikan pekerjaan kami sebagai penghalang untuk kami bisa maju. Pekerjaan yang kami geluti merupakan salah satu motivasi bahwa kami bisa menjadi lebih baik di masa depan. Kelak kami akan buktikan bahwa lulusan kelas malam akan menjadi lulusan terbaik yang patut diperhitungkan dan menjadi nilai lebih akan profesi yang kami miliki. Berjuang demi cita-cita, meski berawal dari pekerjaan apa pun.



Cerpen
Penulis: Anitri Ernasari
Lokasi: Di atas tempat tidur

0 komentar: