Jumat, 09 Desember 2011

Busway Vs Bus 213




Pada hari senin, 31 oktober 2011, jakarta tampak gerimis, jalanan pun tampak basah. Namun itu tak mengurungkan niat saya untuk mengerjakan tugas Jurnalistik TV yang akan dikumpul paling lambat minggu ini karena sebelum UTS harus dikumpul. Berangkat dari kediaman saya di cikini, Jakarta Pusat. Setelah menugggu di halte bus selama 15 menit akhirnya saya menaiki bus mini berwarna orange yang biasa disebut metromini. Macet total benar-benar melanda jakarta hari ini, meski bukan pemandangan yang asing lagi bagi penduduk asli Jakarta. Di tengah-tengah kemacetan dan di tengah-tengah pos polisi yang tampak kosong disaat hujan seperti ini, terlihat seorang anak laki-laki muda, sekitar berumur 27 tahun, yang masih perduli dengan kemacetan lalu lintas. Dia berusaha membuat jalanan menjadi sedikit lancar dan sedikit mengurangi kemacetan, sehingga mobil yang saya tumpangi bisa melintasi kemacetan. Seperti biasa saat cuaca hujan seperti ini polisi sulit sekali ditemui di jalan-jalan. Saya turun dari bus tepat turun di lampu merah Universitas Indonesia. Saya berjalan sedikit menuju halte busway salemba kurang lebih 50 km, ditemani payung cantik yang setia menemani saya disaat hujan. Sesampainya di halte busway, tidak lama busway tujuan harmoni datang dan saya bergegas masuk ke dalam bus. Setelah masuk saya melihat ada 3 bangku kosong. Sedikit meragukan untuk melangkah ke situ karena tidak ada satu orang pun yang mendudukinya, padahal masih banyak sekali orang yang berdiri. Saat saya mulai mendekati bangku kosong itu dan menegaskannya untuk melihat ada apa di bangku itu yang menyebabkan orang-orang tidak mau duduk? Tiba-tiba salah seorang wanita berkerudung di sebelah saya bilang "Bangkunya basah mba, bocor AC nya." Mendengar ungkapan mba di sebelahku, aku jadi mengerti, hahaaaaa...... Busway bisa bocor juga AC-nya??? Masih mending naik 213 yang nyaman yac kalau begitu? Busnya sama-sama besar, dan sama-sama penuh sesak dengan penumpang, bangkunya juga nggak kalah banyak, cuma bedanya 213 yang sering saya tumpangi tidak pernah bocor, karena memang busnya tidak ber-AC. Meski demikian, sampai sekarang masih banyak penumpang setia yang menaikinya. Selain itu, busnya juga sangat banyak, dari subuh hingga pukul 24.00 WIB masih bisa kita jumpai di jalan-jalan plus tarifnya lebih ekonomis khususnya bagi penumpang jurusan Grogol-Kp. Melayu. :)


Just opinion By: Me
Penulis : Anitri Ernasari
Lokasi: Di atas bangku belajar kamarku

0 komentar: