Minggu, 18 Desember 2011

Terkontaminasi



"Mamah, mamah... aku bica nyanyi nih dengelin yach. Sudah 3 buyan, kau hamil duyuan. Sudah 3 buyan, kau hamil duyuan. Nananananana..." dengan lihai anak berumur 3 tahun itu menyanyikan salah satu penyanyi dalam negeri dengan nada cadel, tentunya tanpa ada rasa bersalah. Namanya Ichal, dia seorang anak laki-laki berumur 3 tahun. Tentunya tidak pantas seorang anak kecil menyanyikan lagu yang diperuntukan bagi orang dewasa. Tapi, apa mau dikata, sudah merajalela lagunya. Akibat sering mendengarkan nyanyian dari teman-teman sebayanya yang tahu dari televisi, radio, atau bahkan VCD-nya sudah beredar.

Dus, dia pun menjadi salah satu korban ikut-ikutan, ya namanya juga anak kecil! Ibunya pun langsung menyahut "Husshh..., huusshh... anak kecil nggak boleh nyanyi lagu begitu nggak bagus!" seru ibunya dengan terkaget-kaget. Namun, anak tersebut tetap saja asyik dengan lagunya dan terus menyanyikannya sambil melangkah pergi keluar untuk bermain dengan teman-temannya. Begitulah anak masa kini, sangat memprihatinkan. Mau seperti apa kelak mereka?

Di usia yang masih sangat rentan dan daya ingat yang masih tajam, seharusnya dimanfaatkan untuk hal-hal yang berguna, terutama bagi perkembangan olah fikir anak-anak kelak. Dus, kemajuan teknologi dan media sangat mempengaruhi dan mendominasi masyarakat masa kini. Terkontaminasi jelas bagi anak-anak, dan tidak dapat dihindari! Aku saja masih sangat jelas mengingat semua masa-masa kecilku dan itu sangat mempengaruhi tumbuh kembangku hingga kini. Bersyukur pada masa kecilku dulu masih banyak sekali nyanyian-nyanyian untuk anak seusiaku dan penyanyi cilik merajalela pada zaman ku dulu, sehingga minim terkontaminasi.

Semisal: aku suka acara musik anak-anak, saat itu aku mengagumi Sherina dan Agnes Monica. Penyanyi anak-anak dengan suara yang indah dan bisa mencakup nada-nada tinggi. Dus, aku pun berlatih otodidak bernyanyi seperti mereka dan menurutku sekarang aku mampu bernyanyi dengan nada tinggi, meski tidak sebagus penyanyi aslinya. Dus, betapa pentingnya membudidayakan otak anak-anak dengan hal-hal yang berguna bagi masa depan mereka. Diperlukan juga faktor orang tua untuk lebih memperhatikan lagi perkembangan anaknya menghadapi teknologi yang semakin canggih. Jangan sampai anak-anak yang tidak berdosa menjadi korban, demi target konsumen orang-orang dewasa! Miris... Kini Dunia sudah semakin EDAN!!! Memang...




Salam Inspirasi
(ATES)

0 komentar: